Pages

Kamis, 27 Desember 2007

'My' Day..

Bismillahirrahmaanirrahiim.

In the name of Allah; the most gracious, the most merciful.

Selasa, 25 Desember 2007 kemarin, genap sudah 18 tahun saya hidup di dunia. Saya selalu ingat hari lahir saya, tak pernah lupa. Padahal, saya ingin sekaliii saja lupa bahwa hari itu adalah hari lahir saya. Bagi saya akan keren sekali jika orang lupa hari lahirnya, kemudian baru teringatkan dengan ucapan selamat dan doa yang mengalir dari orang-orang terdekat. How silly. Tapi saya menganggap itu sesuatu yang keren, bahkan hingga saat ini. Namun sayangnya, saya tidak pernah seperti itu, dan mungkin tak akan pernah. Karena 25 Desember adalah hari yang ramai digebyarkan, di mana-mana; tv, radio, koran, internet, majalah, dan media massa lainnya. Mau tidak mau, keren tidak keren, saya akan ingat hari itu adalah hari lahir saya. Tapi setidaknya, ingatnya saya akan hari lahir saya membuktikan satu hal; bahwa saya masih bisa mengingat dengan baik (baca: tidak pikun), dan saya harus banyak bersyukur karenanya.

Bagi saya, hari lahir adalah hari yang penting. Hari pertama kita ada di dunia, hari pertama kita hidup. Sekadar intermezzo.. Saya menonton oprah spesial hari ibu. Disana ada seorang Demi Moore, yang mengatakan kurang lebih seperti ini; “Kita memiliki anak kita, hanya ketika kita mengandungnya. Tapi, ketika kita melahirkan, maka itu adalah sebuah proses untuk melepaskannya”. Walaupun agak ironis, saya suka kata-kata itu. Dimanakah letak ironisnya? Tanyakan saja pada peta. Peta peta petaa.. Hehe, ngawur. Oke.. Bagi saya adalah sebuah ironi, ketika seorang ibu melahirkan anaknya dengan sepenuh perjuangan dan sepenuh kesakitan, tapi justru proses penuh kesakitan itu menjadi proses untuk melepaskan apa yang (tadinya) ia punyai. Tapi intinya, ketika kita lahir, maka kita menjadi seorang individu yang bebas. Individu bebas yang tumbuh berkembang dan nantinya mungkin akan melahirkan individu bebas yang lain. Individu bebas yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Individu bebas yang akhirnya pun akan mati, setelah bebas mengekspresikan kebebasannya di dunia. (Waduh.. ada unsur promosi kartu gsm, nih.. hehe)

To be honest, I like ‘my’ day. Karena hari itu penuh doa. Doa untuk seorang ‘saya’, yang punya begitu banyak kekurangan, tetapi juga banyak keinginan. Hari itu saya (seolah) benar-benar ‘panen’ doa. Saya sampai berandai, kalau saja semua doa itu dikabulkan oleh Allah SWT, maka saya akan jadi orang paling beruntung dan paling bahagia sedunia. Hehe..

Berpuluh-puluh sms masuk hari itu, dan berpuluh-puluh pula doa indah yang berhambur. Dan sedapat mungkin saya me-reply semuanya. Karena saya berpikir, kapan lagi ada momen seperti ini. Kapan lagi orang-orang akan sms saya dan kapan lagi saya akan sms orang-orang (hehe.. ga segitunya juga sih..). Tapi itulah saya. Saya ingin orang-orang itu tahu bahwa saya bahagia atas perhatian, doa, dan pulsa yang mereka berikan.

Terimakasih sangat… Semoga Allah mengabulkan tiap doa baik kalian.. Dan semoga, Allah membalas segala kebaikan kalian, dengan yang lebih dan lebih baik. Amiin.

Tidak ada komentar: