Pages

Selasa, 04 Maret 2008

Mengapa Saya Harus Bertahan

Bismillahirrahmaanirrahim.

In the name of Allah; the most gracious, the most merciful.

Mengapa saya harus bertahan.

Banyak alasan bagi seorang pemalas yang pragmatis seperti saya untuk keluar dari sini, dari FK. Sungguh begitu banyak. Tapi mencatatnya, hanya akan menambah derajat kemalasan saya. Mencatatnya, hanya akan semakin mendorong saya keluar, jatuh terperosok dalam.

Karenanya, saya akan mencoba mencatat alasan mengapa saya harus bertahan di sini, di FK.

Maka, mengapa saya harus bertahan?

1. Karena inilah yang Allah pilihkan untuk saya.

Karena masuk FK UGM lewat Ujian Tulis adalah yang dipilihkan Allah untuk saya. Pilihan, yang pasti terbaik. Pasti terbaik. Saya teringat, sms balasan itu. Sms itu hadir, setelah saya shalat, berdoa; jelas-jelas meminta agar Allah memberi, seperti orang yang tidak tau diri; tapi di akhir doa, tetap memasrahkan semua pada-Nya. Karena saya yakin, toh bila tak diterimapun, orangtua saya tetap bahagia. Karena saya juga sudah pernah mengalami penolakan sebelumnya, dua kali malah. Pun saya tak diterima, pasti saya tak sendirian. Jika pun saya tak diterima, masih ada SPMB. Dan jutaan tameng kecewa hasil logika manusia lainnya.

Saya ingat, kala itu saya tidak punya pulsa. Maka saya sms lewat hp mama. Awalnya saya berharap, balasan itu akan lama datangnya, karena jaringan sibuk. Tapi ternyata tidak. Balasan itu datang begitu cepat. Balasan itu berbunyi “Selamat, 1700500135, ANINDYA KZ, diterima di Pendidikan Dokter UGM, Regstr Tgl 28/6/2007 di GrhaSabhaPramana UGM . SPMA:UM SPMA [No_Pest].”

Betapa bahagia dan bersyukurnya saya kala itu. Tapi syukur itu, dinodai euphoria-euphoria yang tak seharusnya ada. Bahwa akhirnya saya bisa ngurusin film angkatan, bahwa saya tidak perlu lagi les, bahwa saya sudah ‘aman’, bahwa nama saya akan digemakan di perpisahan, dan bahwa-bahwa lainnya. Picik, dangkal, tak bermutu.

Ketika hari pengumuman SPMB, dag-dig-dugnya saya malah menggila. Tidak, saya tidak ikut SPMB. Tapi begitu banyak teman-teman saya yang ikut. Yang berharap-harap cemas hari itu, atas semua usaha giat mereka, atas doa-doa di sepertiga malam terakhir mereka, atas harapan dan cita mereka. Dan hasilnya pun sampai ke saya.

Begitu banyak syukur, tapi juga ada heran, tanya, dan sedih karena jawaban ‘belum’ dari-Nya kepada beberapa teman baik saya. Di balik heran, tanya, dan sedih itu, menyeruak syukur tanpa euphoria, yang seharusnya tercipta dua bulan yang lalu. Ya, betapa hati ini harus bersyukur. Karena Dia, telah memberikan ketenangan pada saya, juga mama, sebelum semuanya. Sebelum SPMB. Karena Dia, telah percaya pada saya, untuk dapat FK, untuk jadi dokter.

Bukan saya senang atas sedihnya teman-teman saya. Bukan. Sungguh. Saya sedih atas teman-teman saya yang belum dapat SPMB. Karena saya tau usaha-usaha mereka, saya tau kuat dan jelasnya cita mereka, saya tau betapa berkualitasnya mereka. Sungguh saya sedih dan bertanya-tanya, “mengapa ya Allah?” ..Tapi pantaskah? Pantaskah saya sedih dan bertanya-tanya atas keputusan dari-Nya? Seakan tidak ikhlas akan keputusan-Nya, yang pasti selalu terbaik. Selalu terbaik. Karena Dia yang menjadikan saya dan teman-teman saya ada, membuat kami memiliki cita-cita, mengizinkan kami mendapat sesuap ilmu-Nya yang luas lagi banyak.

Jadi, mengapa saya harus bertahan? Hehe.. balik lagi ke sana. Ternyata satu-satunya alasan adalah karena inilah yang Allah pilihkan untuk saya, dan saya (harus) sangat bersyukur dengan pilihan itu. Tiada alasan yang lain. Karena toh, mama saya tidak masalah (baca:menyuruh) saya ikut SPMB lagi tahun ini.. Personal interest saya pun sepertinya masih bisa diatur untuk mencintai bidang lain (yaaah.. mungkin tidak untuk kalkulus). Tapi agaknya, saya memang harus bertahan di sini. Karena sungguh, laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha. Dan Allah gak pernah boong.

Buat temen-temen yang akan USM ITB, UM UGM, UM-UM yang lain, ataupun SPMB tahun ini.. Semoga Allah memberi kelapangan dan kekuatan, kemudahan yang banyak, juga kesehatan yang melindungi. Semoga Allah membarakan semangat kalian, merahmati usaha kalian, dan memeluk mimpi serta cita kalian. Dan menjadi apapun kita nanti, semoga Allah memberkahi langkah-langkah kita, menuju kebaikan. Amiin…

3 komentar:

aisha_putri mengatakan...

kalau kakak mengapa harus bertahan,,mungkin kalau aku "karena harus bertahan" ga ngerti ya? hehehehe :P

Anonim mengatakan...

anin...

sama

"Kita harus bertahan


disini juga berat nin..

tapi harus semangat

biar kita bisa ketemu di masa depan dengan keadaan yang lebih baik dari sekarang

biar nanti bisa ketemu Bu Dokter yaa...

dan bu dokter bisa pesen bikinin klinik sama aku...

hohoho

..mia..

dea alias dey mengatakan...

iya,,nin,,bertahan emang ga mudah,,tapi qta selalu punya alasan untuk bertahan,,


love u always,,nin,, ^,^