Pages

Rabu, 29 Februari 2012

Breakaway

Bismillahirrahmanirrahiiim.

Alhamdulillah, alhamdulillah. Hari ini saya baru aja selesai osce bedah (semacem ujian praktek gitu). Osce nya so-so aja, ga baguuus banget, ga jeleeek banget :D Tapi yang bikin paling seneng adalah SAYA UDAH SELESE PINDAHAAAN! Hore! Hore! Hore! Proses pindahan ini rasanya spesial banget buat saya. Saya ngerasa berprestasi gini jadinya.. Ahaha

Impian Terpendam
Sebagai orang ENTP, ide saya segunung, kepengenan saya selangit. Cuma kadang-kadang ya gitu, dibiarin gantung ga jelas, alias ga ada realisasinya. NATO: no action, talk think only. Saya udah kepengen pindah kos dari 3 tahun yang lalu, eh baru sekarang jadi pindahannya. Zzzz to the max. Ah tapi akhirnya jadi kaaan :)

Definitely O.
All by Myself
Dari a sampe z, pindahan ini saya urus sendiri semuanya. Mulai dari muter-muter cari kos sendirian, ngepak barang, cari jasa angkut, sampe bimsalabim jadi kamar baru. Padahal barang timbunan 4 tahun tuh ga sedikit lho :)

Kemarin ga ada bapak atau mama yang dateng untuk bantu urus, ga ada temen yg bantu beres-beres atau angkut. Bukannya ga mau, cuma waktu kepindahan saya barengan sama nikahannya sepupu (happy wedding mas Nuang! :)). The Banyumas Crew juga udah bilang mau bantuin, tapi apa mau dikata ternyata hari pindahannya H-2 osce. Saya akhirnya ngurungin niat untuk minta tolong ke mereka :D

Aaah. Banyak banget hikmah dari pindahan ini. Sekarang saya ngerti betapa ribetnya pindahan. Kalo ga kepepet ga lagi-lagi deh saya pindah-pindah gini. Tapi yang bikin saya seneng, akhirnya saya bisa ngelakuin apa yang saya pengenin. Walaupun prosesnya ga gampang. Akhirnya saya ngelakuin apa yang saya pengenin. Walaupun sekarang badan rontok dan idung mulai meler. Tapi saya bisa bilang, pepatah itu bener. Kamu ga bakal pernah tau batesanmu kalau belom ngelakuin. PUSH YOUR LIMIT! InsyaAllah :)




Sabtu, 04 Februari 2012

for the future son-in-law

Bismillahirrahmanirrahiim.

Bulan februari dateng, undangan nikah silar silir ga berhenti. Mulai dari kakak kelas, adek kelas, sampe temen seangkatan. Kegalauan pun semakin merajalela, ngalahin kuman di wc yang udah ga disikat 9 bulan.

Anyway, i found this dreadfully beautiful poem. Ditulis ibunya mba azka, untuk menantu beliau, alias suaminya mba azka *yaiyalah, waktu mereka menikah beberapa bulan lalu. Cantik deh.


Apa yang sungguh bisa aku lihat darimu
Wahai pemuda yang datang meminta anakku
Pasti bukan tampanmu
Tidak, sama sekali tidak
Tak tertarik aku untuk tahu berapa hartamu
Pula gelar atau kepandaianmu
Lalu apa yang berharga darimu?
Kesungguhanmu untuk menjadi
Imam bagi putri sulungku
Bahwa kau akan nakhodai
Biduk rumah tangga
Berlayar dalam lautan jihad
Berjuang meraih ridha  Allah
Untuk berlabuh pada jannah

Lagi
Apa yang sungguh-sungguh dapat dibanggakan darimu?
Tentu bukan
Berapa berkilat mahar emas perakmu
Justru
Tekadmu untuk menjadi mulia dengan memuliakan isterimu
Berbahagia dirimu karena membahagiakan belahan jiwamu
Kesadaranmu untuk akui kekuranganmu
Yang menyiapkanmu menerima ketidaksempurnaan permata hatiku

Ia  pendamping hidupmu
Tak hanya di cantik mudanya
Tanpa beda sedikit pun pada saat  pudar cahaya di senja usianya
Janji bahwa kau mencintai ia ketika  sehat berlari riang bertualang bersamamu
Tapi  tetap kau genggam  sayang tangannya dalam sakit lemahnya

Jadi
Apa yang mata hatiku akan teropong tajam dirimu?
Cita-citamu  untuk anak-anak yang lahir kelak
Bila asma Allah semata pertama kau perdengarkan di telinga suci mereka
Bila lantunan Alquran adalah abjad awal yang kau ajarkan
Bila berani, bangga, dan bahagia ber-Islam kau tanamkan
Pada cucu-cucuku yang diamanahkan padamu

Maka, untuk semua itu
Bismillah…
Cukuplah alasan bagiku
Untuk mengikut  ucapan  Nabiullah, Kekasih Allah
Saat menyambut Ali yang mulia
Meminang Fathimah  binti Muhammad
:  “Marhaban wa Ahlan…”




Karena ternyata nikah itu ............... .
*ngglesor, maen bola bekel sama anak tetangga*

 

related article: kuserahkan-putriku-padamu

#

Bismillahirrahmanirrahiim.


"ada yang sepatutnya kita biarkan saja menjadi rahasia-Nya sampai Dia berkenan membukanya pada kita.

tugas kita hanya mengoptimalkan ikhtiar yang kita bisa, dan patuh pada aturan main-Nya.

berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan kenyataan, berdamai dengan waktu hingga Dia berkenan membuka kotak pandora itu pada kita.

sebab setiap laut ada ombaknya, setiap langit punya bintangnya.
maka jadilah pelaut yang tangguh, dan penanti bintang yang setia.

lepaskan saja, biarkan mekanisme langit yang bekerja.."



putar balik! kembali ke jalan semula! hanya itu yang perlu kau lakukan. tidak peduli seberapa lama dan seberapa jauh kau tersesat. putar balik! sekarang.